Bar publik dalam Prahran Hotel seluas 550m2 ini memiliki dua lantai. Sebelum tampil lebih menarik di tangan Techne Architects, bagian ini dikabarkan memiliki proporsi tidak ideal. Pemilik lahan kemudian memutuskan untuk menghancurkan volume bangunan lama dan membangun ruang dua lantai yang dramatis. Di tengah-tengahnya pun dibuat ruang terbuka setinggi dua lantai yang menghubungkan lantai dasar dengan lantai kedua secara visual.
Penggunaan pipa-pipa beton berukuran besar juga menjadi salah satu daya tarik yang mampu menarik perhatian pengunjung. Pipa beton ini dipilih lantaran memiliki kedalaman yang cukup untuk menaruh furnitur, serta bentuk uniknya menyerupai tumpukan tong. Bentuk unik tersebut dengan mudah bisa diasosiasikan dengan tong-tong bir klasik, yang menjadi identitas bar-bar di seluruh dunia.
Tidak
sekadar menjadi "tempelan", pipa beton menjadi salah satu area duduk
bagi para pengunjung restoran dan bar di Hotel Prahran.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bagian terbuka di tengah-tengah
volume tidak hanya membuka restoran ini secara visual, namun juga
memasukkan banyak sinar matahari. Jumlah sinar matahari yang melimpah
membuat struktur besi dan beton ekspos di dalam tempat makan ini tidak
tampak gelap dan suram.Selain tampil dalam Designboom, bar unik ini juga pernah dibahas dalam Archdaily. Dalam media tersebut disebutkan, usaha terbesar tidak hanya dilakukan untuk membuat tampilan bar dan restoran tampak istimewa.
Nuansa dan keintiman di dalam interior juga penting. Karena itu, pemilik bar ini menyediakan berbagai area dengan berbagai jenis tempat duduk. Ada area yang dikhususkan untuk berkumpul bersama, ada pula ruang lebih intim di dalam pipa beton.
(sumber : http://properti.kompas.com/read/2014/04/07/1618578/Pipa.Beton.Atraksi.Cantik.untuk.Fasad.Hotel.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar