Batu split adalah
salah satu jenis batu matreal bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau
memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil. Batu Split
juga sering disebut dengan nama batu belah, karena disesuaikan dengan
proses mendapatkannya yaitu dengan cara membelah batu.
Secara
umum fungsi utama batu split
adalan sebagai bahan campuran utama untuk pembuatan beton cor. Selaian batu
split, bahan pembuatan beton cor adalah pasir dan semen. Proses pembuatan
beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir dan semen dengan
menggunakan media air. Setelah tercampur maka adonan ini dicetak sesuai dengan
peruntukannya. Namun demikian setelah melihat jenis ukuran batu split,
ternyata fungsinya tidak hanya sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi
juga berfungsi untuk keperluan yang lain.
Untuk
mendapatkan batu split,
bongkahan batu yang diperoleh dari hasil penambangan akan dibelah dengan mensin
penghancur (crusher machine). Bongkahan batu yang dihancurkan tersebut
akan menghasilkan batu split berbagai macam ukuran. Batu yang sudah
dihancurkan (crushed) tersebut kemudian akan dikelompokkan dan disortir
berdasarkan ukurannya.
Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu split dan fungsinya.
Jenis-jenis ukuran batu split yang umum diperjualbelikan di pasaran :
1.
Batu Split Ukuran 0
- 5 mm (mili meter). Jenis ini sering
disebut juga dengan istilah Abu Batu. Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang
paling lembut, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut. Batu split
jenis ukuran ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan atau
dapat digunakan sebagai pengganti pasir. Material batu split ukuran ini
merupakan bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako press.
2.
Batu Split Ukuran 5
- 10 mm (mili meter) atau disebut juga
dengan batu split ukuran 3/8 cm (centi meter). Material batu split
jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai
dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu split jenis ukuran ini
akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum
disebut dengan aspal hot mixed.
3.
Batu Split Ukuran 10
- 20 mm (mili meter). Material batu
split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran segala macam
konstruksi, mulai dari konstuksi ringan sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan
yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara
lain Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api,
Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan dan sebagainya.
4.
Batu Split Ukuran 20
- 30 mm (mili meter). Material batu
split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan
pengecoran atau pembetonan horizontal yang lain.
5.
Batu Split Ukuran 30
- 50 mm (mili meter). Material batu
split jenis ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum
menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau
pemberat pipa didasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain-lain.
6.
Batu Split Jenis
Agregat A. Matreal batu split ini
termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat A ini
merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya
terdiri dari abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran
20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Pencampuran bahan ini tidak ada
pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi
disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat A ini
pada umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding dan
campuran bahan beton cor.
7.
Batu Split Jenis
Agregat B. Matreal batu split ini
termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat B ini
merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya
terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split
ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda
komposisi dengan batu split jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak
ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi
disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat B ini
pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan
untuk meratakan dan mengikat lapisan batu split yang digelar pada
lapisan di atasnya.
8.
Batu Split Jenis Agregat C.
Campuran matreal batu split ini sering disebut batu asalan. Batu
split jenis Agregat C ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran
baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split
apa saja dan dengan komposisi yang tidak beraturan. Batu split jenis Agregat
C ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan untuk pengurukan lahan,
reklamasi dan lain-lain.
9.
Batu Gajah. Batu jenis inisering disebut dengan boulder elephant stone. Batu gajah
merupakan salah satu jenis batu split yang mempunyai ikuran paling besar
dibandingkan dengan jenis batu split yang lain. Batu gajah
berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan pantai. Batu
gajah ini biasanya digunakan untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan
reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil atau yang paling umum
digunakan untuk bahan pondasi bangunan.
(sumber : http://www.indonesiacoalbarge.com/berita-165-.html#.WjxgsjesPIU)