Di era pandemic dan ekonomi yang berjalan lambat ini, pipa beton muncul menjadi solusi bagi pengguna pipa besi. Sebuah pernyataan yang enak didengar bukan?! Bagaimana tidak?! Jutaan rupiah akan terselamatkan yang dananya dapat dipergunakan untuk berbagai hal di dalam perusahaan. Mungkin perbedaan diantara pipa besi dengan pipa beton akan sangat signifikan, terutama dalam hal kekuatannya. Akan tetapi, pipa beton yang menghemat banyak NOL di dalam rupiah anda, tentunya akan sangat berharga dan menjadi tepat digunakan dalam keadaan ekonomi yang mengharuskan usaha anda untuk terus bertahan dan berkompetisi dengan pesaing bisnis anda. Lalu, bagaimanakah proyeksi pipa beton dapat menolong bisnis anda dalam memotong budget belanja anda dan menambahkan NOL BESAR di belakang angka – angka besar di dalam akun rekening bank perusahaan anda? Simak penjelasan di bawah ini:
Kita akan mengambil contoh sebuah pipa beton RJ diameter 1000mm dengan panjang 2.500mm dan panjang efektif sebesar 2.450mm.
Kita bisa lihat pipa beton kelas III diatas yang memiliki kekuatan tekanan sebesar 61KN atau setara dengan 6.22ton per meternya. Artinya,pipa beton diatas bisa dijadikan pengganti yang efektif dan efisien dari pipa besi sebagai crossing pipe. Kita ambil contoh pemasangan pipa beton pada perkebunan sawit yang biasa memiliki lintasan beban muatan diantara 3 s/d 12 ton per mobilnya. Secara hitungan matematika yang sangat sederhana, beban tertinggi 12 ton itu relatif aman dari toleransi beban kuat tekan yang dapat ditahan sebuah pipa beton per batangnya.
Mungkinkah kelemahan pipa beton ini pada cara pemasangannya? Silahkan dilihat 2 cara pemasangan pipa beton berikut ini yang dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan pada usaha anda.
Apabila jawaban atas pertanyaan diatas itu masih belum membuat anda bergerak untuk beralih ke pipa beton, maka cobalah untuk terus membaca, karena penjelasan berikut akan membuat anda jatuh hati kepada pipa beton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar