Rabu, 15 November 2017

SISTEM KONEKSI DALAM BETON PRACETAK


Berikut ini beberapa sistem koneksi dalam beton pracetak : 

I. SAMBUNGAN
Pada umumnya sambungan – sambungan bias dikelompokkan sebagai berikut :
Sambungan yang pada pemasangan harus langsung menerima beban ( biasanya beban vertical ) akibat beban sendiri dari komponen .
Sambungan yang pada keadaan akhir akan harus menerima beban-beban yang selama pemasangan diterima oleh pendukung pembantu.
Sambungan pada mana tidak ada persyaratan ilmu gaya tapi harus memenuhi persyaratan lain seperti : kekedapan air, kekedapan suara.
Sambungan-sambungan tanpa persyaratan konstruktif dan semata-mata menyerdiakan ruang gerak untuk pemasangan .

II.      IKATAN
Cara mengikatkan atau melekatkan suatu komponen terhadap bagian komponen konstuksi yang lain secara prinsip dibedakan sebagai berikut :

A. Ikatan Cor ( In Situ Concrete Joint )
Penyaluran gaya dilakukan lewat beton yang dicorkan
· Diperlukan penunjang / pendukung pembantu selama pemasangan sampai beton cor mengeras
· Penyetelan berlangsung dengan bantuan adanya penunjang / pendukung pembantu. Toleransi penyusutan ‘ diserap ‘ oleh Coran Beton.
   
 B. Ikatan Terapan
Cara menghubungkan komponen satu dengan yang lain secara “lego” (permainan balok susun anak-anak) disebut Iaktan Terapan. Dimulai dengan cara hubungan “ PELETAKAN “, kemudian berkembang menjadi “ Saling menggigit “.
·     Proses pemasangan dimungkinkan tanpa adanya pendukung / penunjang pembantu.

C. Ikatan Baja
Bahan pengikat yang dipakai : Plat baja dan Angkur. Sistem ikatan ini dapat dibedakan sebagai berikut :
·     1.Menyambung dengan cara di las ( Welded Steel )
·     2.Menyambung dengan Baut / Mur / Ulir ( Corbel Steel )

Catatan :
      a. Harga dari profil baja sebagai pengikat tinggi
      b. Mungkin dilaksanakan tanpa pendukung / penunjang
     c. Harus dilindungi dari : korosi, api dan bahan kimia. Dengan Mortar / In Situ concrete Joint sebagai pelindung / Finishing ikatan.
     D. Ikatan Tegangan
Merupakan perkembangan lebih jauh dari ikatan baja dengan memasukan unsur Post Tensioning dalam system koneksi. Memerlukan penunjang / pendukung bantu selama pemasangan. perlu tempat / ruang yang relatuf besar untuk Post Tensioning, angker cukup mahal 

III.       SIMPUL
     a. Merupakan kunci dalam struktur yang memakai komponen pra – cetak dan merupakan tempat pertemuan antara 2 atau lebih komponen struktur 
      b. Secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :
    1. Simpul Primer
Pertemuan yang menghubungkan kolom dengan balok dan juga terhadap plat lantai. Disisni beban dari plat akan diteruskan ke pendukung-pendukung vertical.
    2. Simpul Pertemuan Kolom
Pertemuan dimana beban-beban vertical dan sesewaktu momen-momen juga disalurkan.
   3. Simpul Penyalur Sekunder-Primer ( Pelat Balok )
Untuk menyalurkan beban vertical
   4. Simpul Pendukung sesama Plat / dengan Balok dan Kolom
Untuk menyalurkan beban horizontal dalam bentuk tegangan tekan – tarik dan geser
   5. Simpul yang Mampu Menahan Momen

( sumber : http://civilcomm.blogspot.co.id/2013/01/beton-pre-cast.html )

Tidak ada komentar: