Tampilkan postingan dengan label buis beton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buis beton. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Januari 2021

RUMAH MURAH DARI PIPA BETON

 

Hunian yang padat dan mahal di Hongkong membuat banyak penduduk HongKong tidak bisa mendapatkan tempat tinggal yang standar. Persoalan ini membuat arsitek HongKong, James Law memikirkan sebuah tempat tinggal micro yang dapat ditempatkan dimanapun , dengan harga yang relatif terjangkau. Kalau sebelumnya rumah container dan apartemen nano sudah cukup terkenal di HongKong, kini James Law mengenalkan “Opod “, sebuah apartemen yang dibuat dari Pipa beton berdiameter 2.5m yang dirangkainya menjadi sebuah rumah layak huni seluas 100m2 yang bisa ditempatkan dimana saja. Menurutnya, agak sulit membuat sebuah bangunan di tempat yang sempit di sela – sela bangunan – bangunan yang sudah berdiri,tapi Opod mudah saja diletakkan diantaranya.  Sekalipun terbuat dari pipa beton, James Law beserta timnya menciptkan sebuah rumah yang bukan hanya layak untuk dihuni, tapi murah dengan desain yang bagus. Berikut penampakannya:

 



sumber foto dari http://www.jameslawcybertecture.com/?id=1087&section=projects

Foto diatas adalah foto Opod 1 James Law yang dibangun dari biaya yang relatif murah dengan desain yang menggunakan struktur pipa beton kuat yang berdiameter 2.5m. OPOD seluas 100m2 ini didesain sebagai apartemen mirco-living untuk satu / dua orang yang terdiri atas ruang tamu, ruang masak dan kamar mandi yang sepenuhnya tertutup. Setiap OPod 1 dilengkapi dengan furniture yang memaksimalkan ruangan di dalamnya dan sebuah kunci Smartphone  yang dapat diakses secara online. OPod 1 dapat ditumpuk menjadi bangunan bertingkat rendah dan komunitas modular dalam waktu singkat, serta dapat juga ditempatkan / dipindahkan ke tempat yang  berbeda.

Kalau Opod 1 dibanderol dengan harga $15.000 per 100m2nya, yang sudah sangat amat murah jika dibandingkan dengan hunian di HongKong, Apakah anda tertarik untuk membuat hal yang mirip dengan itu dan ditempatkan di atas tanah anda?  











Rabu, 20 Desember 2017

Jenis Ukuran dan Fungsi Batu Split



Batu split adalah salah satu jenis batu matreal bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil. Batu Split juga sering disebut dengan nama batu belah, karena disesuaikan dengan proses mendapatkannya yaitu dengan cara membelah batu.

Secara umum fungsi utama batu split adalan sebagai bahan campuran utama untuk pembuatan beton cor. Selaian batu split, bahan pembuatan beton cor adalah pasir dan semen. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir dan semen dengan menggunakan media air. Setelah tercampur maka adonan ini dicetak sesuai dengan peruntukannya. Namun demikian setelah melihat jenis ukuran batu split, ternyata fungsinya tidak hanya sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi juga berfungsi untuk keperluan yang lain.

Untuk mendapatkan batu split, bongkahan batu yang diperoleh dari hasil penambangan akan dibelah dengan mensin penghancur (crusher machine). Bongkahan batu yang dihancurkan tersebut akan menghasilkan batu split berbagai macam ukuran. Batu yang sudah dihancurkan (crushed) tersebut kemudian akan dikelompokkan dan disortir berdasarkan ukurannya.

Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu split dan fungsinya. Jenis-jenis ukuran batu split yang umum diperjualbelikan di pasaran :
1.     Batu Split Ukuran 0 - 5 mm (mili meter). Jenis ini sering disebut juga dengan istilah Abu Batu. Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang paling lembut, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut. Batu split jenis ukuran ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan atau dapat digunakan sebagai pengganti pasir. Material batu split ukuran ini merupakan bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako press.
2.     Batu Split Ukuran 5 - 10 mm (mili meter) atau disebut juga dengan batu split ukuran 3/8 cm (centi meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu split jenis ukuran ini akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum disebut dengan aspal hot mixed.
3.     Batu Split Ukuran 10 - 20 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan  pengecoran segala macam konstruksi, mulai dari konstuksi ringan sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara lain Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan dan sebagainya.
4.     Batu Split Ukuran 20 - 30 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran atau pembetonan horizontal yang lain.
5.     Batu Split Ukuran 30 - 50 mm (mili meter). Material batu split jenis ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa didasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain-lain.
6.     Batu Split Jenis Agregat A. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat A ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat A ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding dan campuran bahan beton cor.
7.     Batu Split Jenis Agregat B. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat B ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda komposisi dengan batu split jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat B ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan batu split yang digelar pada lapisan di atasnya.
8.     Batu Split Jenis Agregat C. Campuran matreal batu split ini sering disebut batu asalan. Batu split jenis Agregat C ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split apa saja dan dengan komposisi yang tidak beraturan. Batu split jenis Agregat C ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan untuk pengurukan lahan, reklamasi dan lain-lain.
9.     Batu Gajah. Batu jenis inisering disebut dengan boulder elephant stone. Batu gajah merupakan salah satu jenis batu split yang mempunyai ikuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu split yang lain. Batu gajah berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan pantai. Batu gajah ini biasanya digunakan untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil atau yang paling umum digunakan untuk bahan pondasi bangunan.

(sumber : http://www.indonesiacoalbarge.com/berita-165-.html#.WjxgsjesPIU)