Tampilkan postingan dengan label tutup uditch. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tutup uditch. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Januari 2021

UDITCH BUKAN STANDAR SALURAN


  


Uditch yang merupakan jalan singkat untuk membuat saluran got tanpa harus menghabiskan waktu untuk mengecor di tempat dan mengambil resiko untuk gagal karena hujan, binatang, atau karena kecerobohan manusia, dinilai bukan produk yang tepat untuk menggantikan posisi got cor di tempat.Saluran Terbuka U – ditch yang disingkat dengan STU atau lebih familiar dengan nama Uditch ini memang merupakan salah satu dari beberapa pilihan beton pracetak pengganti drainase cor di tempat yang digadang - gadang sebagai primadona dalam kancah dunia drainase, baik dilihat dari segi bisnisnya maupun dalam fungsi dan kegunaannya. Namun bagaimana bisa sesuatu yang dinilai tidak tepat untuk saluran pengganti got ini dipakai di dalam masyarakat bahkan menjadi primadona? Mari kita tinjau beberapa hal dari beberapa aspek yang terkait dengan beton pracetak uditch ini.

Berikut di bawah ini adalah poin - poin negatif yang membuat Saluran Terbuka berbentuk U ini dinilai tidak layak untuk digunakan di dalam kehidupan sehari - hari.

1. Ketebalan dan konstruksi produk yang dinilai tidak memadai untuk dijadikan sebagai  saluran air.

Kita ambil contoh ukuran 30x40 yang biasa digunakan di dalam proyek - proyek pemerintahan.   Pada umumnya, produk beton pracetak uditch ini hanya memiliki ketebalan yang berkisar diantara 7 - 10cm, adapun yang memiliki ketebalan sampai dengan 15cm itu merupakan produk custom yang diminta oleh suatu perusahaan tertentu karena ketebalannya dinilai tidak mumpuni untuk digunakan di dalam proyek mereka, atau simplenya, ketebalan 7 - 10cm ini dinilai tidak cukup kuat untuk menahan beban tambahan yang mereka perkirakan akan membebani produk uditch ini. Dengan bobot tutup di kisaran 45 – 65Kg per buahnya, beton pracetak Saluran Terbuka U ini, terbebani dengan beban statis seberat 90- 130Kg sejak benda itu diletakkan diatas lubang yang telah dikeruk untuk dijadikan saluran air. Belum lagi, rangka besi udicth yang berbentuk U itu memungkinkan dirinya mengalami patahan pada lekukan dibawahnya, dekat bagian dasar produk tersebut tanpa mengalami stressing bobot beban tambahan selain dari 2buah tutup dan bagian badannya apabila diletakkan tidak simetris pada kemiringan terntu. Malahan, peletakan beton pracetak ini pada posisi U di tempat lapang dengan waktu yang lama, dapat membuat produk tersebut patah dengan sendirinya. Makanya pada penyimpanannya, produk tersebut selalu ditaruh pada posisi terbalik, yaitu posisi yang membentuk huruf “n”. Kalau begitu, bagaimana produk yang seperti ini bisa digandrungi dan dinilai sebagai produk beton pracetak yang standar dan sesuai  diperuntukkan sebagai drainase? Konstruksi produk ini memang difungsikan untuk ditempatkan pada tanah yang sudah dikeruk berbentuk kotak yang kedua dinding tanah itu akan bersinggungan dengan dinding uditch yang akan menopangnya sehingga tidak patah. Apabila uditch diletakkan tanpa dibebani oleh penutupnya, maka uditch dapat difungsikan sebagai saluran air dengan waktu yang cukup lama.  Namun, jika uditch dibebani oleh pentupunya, maka meskipun telah ditopang oleh dinding tanah, kejadian rusaknya Saluran Terbuka U ini sangat mungkin akan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Silahkan perhatikan dan cek fakta di lapangan, pasti anda akan menganggukkan kepala anda lantas menggelengkannya. Permasalahan yang crucial selalu terjadi pada udicth yang terpasang dengan penutupnya. Seberapa bermasalahkah penutup udicth?

 


  

Pemasangan tutup Uditch diatas itu kurang lebih berusia setahun lamanya dan sudah terlihat rusak, padahal seharusnya beton pracetak dengan mutu beton minimal K350 itu dapat bertahan bertahun – tahun lamanya. Lalu bagaimana dengan kekuatan tutup yang diatas? Bukankah seharusnya tutupnya yang terbuat dari beton juga dapat bertahan lama? Apakah karena tutupnya itu low duty sehingga tidak mampu menahan beban yang berat? atau memang sudah HD, tapi umur beton belum mencapai waktu masa keringnya? Apapun jenis tutupnya, jelas, hal itu tidak berfungsi dengan baik. Apakah itu karena merek yang tidak bagus?  Atau karena memang mutu betonnya kurang dari K225? Atau karena memang beban tambahan dan stressing tidak sesuai dengan bobot beban tutup itu sehingga beban itu merusaknya? Atau karena pemasangannya tidak rata dan kurang simetris? Pertanyaan semua itu bisa menjadi jawaban atas kemungkinan - kemungkinan yang menyebabkan tutup uditch itu menjadi rusak. Lalu apa hubungan tutup yang rusak dengan peran uditch sebagai got untuk saluran air? Biasanya, tutup yang rusak itu menjadi sebuah indicator penentu bahwa produk uditchnya akan mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif dekat. Banyak hal yang dapat terjadi pasca tutup yang rusak.Misalnya tutupnya akan diganti dengan tutup yang tidak standar, seperti kayu, besi, atau dihalangi dengan batang pohon, atau didiamkan terbuka begitu saja. Sudah barang tentu tindakan – tindakan itu bukanlah sebuah solusi yang tepat, tapi apakah mungkin tutup yang rusak akan langsung diganti seketika itu juga? Tentu tidak mungkin bukan?! Karena pastinya harus menunggu APBN berikutnya, atau APBNP pada bulan Agustus setiap tahunnya agar dapat dimasukkan kedalam proyek revitalisasi saluran air, tentunya setelah dijadikan sebagai program pembenahan. Kalau yang rusak hanya tutup sebanyak 10pcs dan uditch sebanyak 2pcs, apakah mungkin proyek revitalisasi akan muncul? Atau mungkinkah akan dilakukan kegiatan perbaikan swadaya masyarakat setempat dan pemilik usaha di sekitarnya? Apapun jawabannya, hal itu tidak relevan dan tidak ada kaitannya dengan pembahasan ini. Tutup uditch yang rusak dalam waktu kurang lebih setahun jelas bukanlah produk yang diinginkan oleh semua orang untuk dijadikan penutup saluran air. Mengingat proyek pemasangan uditch relatif menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan sekitar. Apalagi kalau kerusakan yang sedikit itu sampai menyebabkan revitalisasi saluran yang melibatkan ratusan meter saluran air. Berapa banyak warga yang akan terkena dampaknya? Berapa lama warga akan merasa terganggu akibat dari suara bising mesin, polusi udara, ditambah lagi dengan kerusakan pasca perbaikan yang biasanya terlihat tidak rapih meskipun telah dipoles sedemikian rupa agar terlihat indah? Memang tidak semua proyek berlaku hal dan kejadian yang sama, tapi berbicara gamblang tentang kejadian – kejadian yang sudah terjadi, kita akan berbicara tentang 7 s/d 8 dari 10 kejadian yang berdampak negatif bagi warga setempat.

Bagaimana kah solusinya? Tentunya, drainase harus dilakukan dengan tepat pada penempatan produk beton pracetak yang tepat. Apabila masih mengunggulkan saluran terbuka U – ditch, maka sebuah studi mendalam harus dilakukan dan benar – benar diterapkan ketika proyek akan diciptakan. Singkat kata, perjalanan panjang masih harus ditempuh apabila produk Uditch masih akan digadang sebagai primadona produk drainase. Sebab, poin – poin kegagalan produk beton pracetak sebagai saluran air ini masih akan terus berlangsung dan dijelaskan di bawah ini.

 

2. Penambahan beban statis dan tekanan dinamis yang biasa terjadi di kehidupan masyarakat Indonesia sehari – hari tidak bisa diperkirakan bobot beratnya.

Pada umumnya, jalanan di Indonesia tidak dihiasi oleh trotoar, sekalipun ada trotoar di sisi jalan pun, uditch yang memiliki tutup akan tetap akan dilintasi dan dibebani oleh bermacam – macam hal. Mulai dari manusia, sepeda, gerobak, motor, mobil, dan truk, serta benda – benda aneh yang seharusnya tidak ditempatkan diatas tutup saluran air. Bukan hanya itu, bahkan tidak jarang sepanjang saluran air itu dijadikan lahan parkir dan lahan usaha seperti warung- warung tenda, ataupun warung kelontong. Beban yang seperti ini tidak diharapkan supaya terus – menerus berdiam diri diatas permukaan tutup uditch yang membebani uditch. Dengan pertahanan yang kecil,sudah barang tentu udicth akan mudah rusak.Bagaiamana pun juga, uditch itu difungsikan sebagai  saluran air, bukan sebagai platform untuk menahan beban tertentu. Sekalipun uditch memiliki tutup HD yaitu Heavy Duty, yang artinya dapat menahan beban berat, Uditch tidak akan bisa menahan beban truk, tronton, atau trailer dengan beban tonase yang berat. Sekalipun bisa, maka jika tutup dan udicthnya tidak langsung patah, peletakan uditch pasti akan bergeser sehingga menyebabkan tingkat kemiringan tertentu yang dengan konstruksi U itu, produk beton pracetak U itu, dapat dipastikan pada akhirnya akan patah. Apakah setiap hari kendaraan  besar dengan muatan berat akan parkir di tempat dimana uditch itu dipasang? Mungkin pertanyaan yang seharusnya dilayangkan adalah apakah beban dinamis yang setiap harinya hanya melintasi udicth itu bisa menggeser posisi uditch? Apakah dasar tanah yang dilalui air itu sangat kuat sehingga konturnya tidak akan berubah? Apalagi pada tehnis pemasangan uditch di lapangan, pipa PVC saluran pembuangan air dari tiap rumah yang diarahkan untuk mengalir ke dalam udicth sangat berpotensi untuk membasahi tanah yang notabene adalah sebagai platform uditch. Masih berpikir kalau produk beton pracetak ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia? Mungkin poin ke – 3 bisa merubah pemikiran anda.

3. Biaya Pemeliharaan dan resiko yang cukup besar.

Secara matematis, biaya produk beserta pemasangan Saluran Terbuka U – ditch ini terlihat murah dan ekonomis, padahal produk itu lebih mahal apabila dibandingkan dengan  produk semisal pipa beton. Ditambah lagi biaya pemeliharaan dan resiko yang muncul akan jauh lebih besar lagi. Namun, perlu ditekankan kalau hal ini berlaku bagi orang yang memikirkan dan peduli terhadap standar kenyamanan dan keamanan lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang mengacuhkan pemeliharaan dan resiko yang akan timbul, akan lebih menilik kepada aspek pemasangan beton pracetak ini yang relatif ringkas dan mudah meskipun biaya produknya tergolong cukup tinggi. Jadi apa pemeliharaan dan resiko yang dimaksudkan itu? Perlu diketahui bahwa pasca pemasangan uditch akan memunculkan efek negatif sebab – akibat pada lingkungan sekitarnya. Berikut di bawah ini adalah beberapa poin yang dapat dijadikan sebagai acuan pemeliharaan uditch:

a) Uditch, seperti layaknya sebuah got dan saluran air lainnya, perlu dibersihkan secara berkala. Uditch yang terbuka , sekalipun ditutup oleh penutup, tetap akan memiliki celah – celah untuk sesuatu yang selain air masuk kedalamnya. Pastinya hal itu akan menyebabkan penumpukan di atas permukaan uditch dan di dalam saluran air. Kemudian, ketika volume air dan arusnya sudah dapat mendorong  semua yang menumpuk di dalam saluran air itu maju kedepan, kotoran, sampah, benda – benda asing yang berada pada saluran air itu pada akhirnya berpotensi membendung air yang akan menumpahkannya disuatu tempat ketika air sudah tidak bisa lagi mengalir.

b) Pengecekan berkala posisi uditch yang sudah terpasang agar selalu ditempatkan pada posisi lurus dan simetris. Hal ini dilakukan untuk mencegah U- ditch rusak dan membahayakan orang – orang disekitarnya.

c) Mengganti uditch ataupun tutup uditch yang telah rusak atau kurang fungsinya dengan segera. Sebagaimana yang kita telah ketahui bahwa Uditch adalah beton pracetak pengganti saluran air yang dicor di tempat. Uditch ataupun tutup yang rusak atau malfungsi apabila dibiarkan akan menimbulkan kerusakan pada uditch atau tutup yang lainnya karena uditch dan/atau tutupnya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi ketika ada yang rusak dan tidak cepat diganti, akan mengakibatkan dampak yang buruk kepada gugusan uditch dan/tutup yang lainnya.Bagaimana tidak?! Lalu lintas manusia dengan rutinitasnya yang bersinggungan dengan saluran air, lambat laun akan menambahkan kerusakan pada produk yang rusak  sehingga dapat memberikan efek negatif pada produk yang baik.


Gambar diatas adalah contoh pemasangan uditch tanpa tutup yang bertahan lama bertahun-tahun.

 

Senin, 29 Januari 2018

Jenis-Jenis Drainase

1.      Land dan Smoothing
Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing (Penghalusan permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan saluran drainase permukaan
Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%, dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.
Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan bantuan peralatan pengukuran tanah.
Pada tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistematis melalui:
a.    Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal (shallow random field drains)
b.   Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch
c.    Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch)
Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam dari saluran pembuangan acak dangkal.
Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama dibuat pada tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus dibuat pintu air, drop spillway atau pipa
2.      Drainase Acak (Random Field  Drains)
Drainase ini merupakan gambaran yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi masalah cekungan dan lubang – lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman saluran drainase.
3.      Drainase Pararel (Pararelle Field Drains)
Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% – 2 %, system saluran drainase parallel bisa  digunakan. System  drainase ini dikenal sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200 meter). Keuntungan dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land grading dan smoothing, hasil produksi akan lebih sedikit. Penambahan jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar bedding 400 m, maka aliran akan dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari 200 m. Pada bedding yang lebar, harus dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi dengan bangunan pengambilan dan pompa, bangunan  pintu air berfungsi untuk mengalirkan air drainase pada musim hujan.
Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meeter. Tanah galian saluran diletakkan diantara kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat pemeliharaan saluran.
4.      Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang
Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan irigasi. Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian dimana terdapat satu atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :
a.    Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air.
b.   Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun.
c.    Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang dapat dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis maupun sosial.
 
(sumber : http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/drainase-perkotaan.html)

Macam-Macam Drainase

1.    Menurut Asalnya

Menurut asalnya drainase dibedakan menjadi dua yaitu :
a.    Saluran alam (natural)


b.   Saluran buatan (artificial)


2.    Menurut Letak Saluran
a.       Drainase permukaan
b.      Drainase bawah permukaan
c.       Drainase memanjang
d.      Drainase melintang




3.    Menurut Konstruksi

a.       Saluran terbuka
Saluran terbuka yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.



b.      Saluran tertutup
Saluran tertutup yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.



4.    Menurut Fungsi
a.       Single purpose
Single purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain – lain.
b.      Multi purpose
Multi purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

(sumber : http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/drainase-perkotaan.html)