Tampilkan postingan dengan label Uditch. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Uditch. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Februari 2021

Pipa Beton Saluran Air Terbaik dan Termurah di kelasnya

 
Pada perbandingan dengan seluruh saluran air jenis beton pracetak, pipa beton masih unggul menjadi yang terdepan. Apakah memang seperti itu? Simak penjelasan dibawah ini 

1. Ukuran pipa beton.
 
Pada umumnya, standar ukuran panjang pipa beton adalah 2.5m atau 2.45m. Dimensi ini mengalahkan pesaingnya U -ditch si primadona saluran air yang panjangnya hanya 1.2m dan si kokoh Box culvert yang hanya 1m saja. Apakah tingkat kepanjangan adalah suatu barometer keunggulan? Bagaimana tidak?! Instalasi produk precast concrete akan menjadi semakin cepat dan pemasangannya pun semakin akurat. Jelas hal ini adalah suatu keunggulan yang dirasa perlu dan penting bagi para kontraktor pada umumnya. Bayangkan saja kalau pemasangan saluran air harus dilakukan sepanjang 40km? Dengan menggunakan pipa beton, pemasangan hanya 16.326 kali pemasangan. Sedangkan kalau memakai uditch, maka harus dilakukan pemasangan sebanyak 33.333 kali. Sedangkan pemasangan saluran air itu menggunakan mesin yang variabel costnya, biasanya dihitung per jam. Belum lagi batas waktu pengerjaan proyek yang terkadang mengharuskan kontraktor bekerja sampai larut malam agar pekerjaan dapat selesai sebelum masuk tenggat waktu. Jadi bisa kita lihat jelas kalau produk pipa beton yang lebih panjang memiliki keunggulan dari u - ditch dan box culvert.

2. Mendukung Nilai Estetika dan Keindahan lingkungan. 
 
Pemasangan pipa beton yang ditanam ke dalam tanah membuat bentuk tanah dan landscape lingkungan dapat ditata rapih sesuai dengan nilai estetika yang diperlukan. Selain itu, ruangan diatasnya dapat dipergunakan untuk fungsi lain karena pipa beton telah menjalankan fungsinya sebagai saluran air di bawah tanah.  

3. Air tidak akan meluap ke atas permukaan tanah. 
 
Berdasarkan bentuk dan pemasangannya, pipa beton sebagai saluran yang tertutup mengamankan air agak tetap berada di dalamnya serta tidak bersinggungan dengan dunia luar. Jadi air akan dialirkan dan terus mengalir sampai kepada destinasi tempat yang ditujukan tanpa mengeluarkan air sekalipun debit air sedang tinggi. Bahkan apabila diperlukan, dengan memakai rubber ring atau karet sekat yang berbentuk bulat, pipa beton dapat dibuat tidak bocor sama sekali. Aplikasi ini misalnya dapat dilihat pada pemakaian pipa beton untuk membuang limbah, atau kimia beracun. 

4. Aliran air lebih cepat mengalir. 
 
Sudah jaminan dari alam kalau bentuk pipa beton yang tubular itu mempercepat air mengalir dibandingkan dengan bentuk kotak. Belum lagi kalau pemasangannya dilakukan dengan sempurna.Dorongan air dan udara akan dapat membantu mengalirkan air dengan semakin cepat lagi. Terlebih lagi kalau debit air meningkat. Ini bisa membuat pipa beton penuh dengan air yang akan menyebabkan percepatan laju pada aliran air. 
Makanya tidak heran kalau sedotan pada umumnya dibuat dengan bentuk tubular kan?!

5. Jaminan kekuatan ketahanan selama puluhan tahun bahkan sampai di atas 100 tahun.
 
Sudah tidak terbantahkan kalau semakin lama usia beton, semakin kuat juga betonnya. Pipa beton yang terbuat dari beton diklaim oleh Asosiasi Pipa Beton Amerika dapat bertahan 50 tahun s/d 75 tahun lamanya. Bahkan dalam beberapa kasus, pipa beton dapat bertahan lebih dari 100 tahun lamanya. 

6. Harga Lebih Murah.
 
Berkaca pada hitungan proyek, maka pipa beton amat layak untuk dipakai sebagai saluran air karena harganya yang lebih murah daripada uditch dan box culvert. Mari kita lakukan perbandingan harga. Kita ambil contoh ukuran 400mm.

Uditch 400x600x1200mm
Harga pasaran 430.000

Box Culvert LD 400x400x100mm
Harga pasaran 650.000

Pipa beton class II D400x2.500mm
Harga pasaran 495.000

Dapat kita lihat dengan jelas bahwa pada perbandingan harga diatas, pipa beton adalah solusi saluran air beton pracetak termurah yang pernah ada. Maka tunggu apa lagi? Segera rubah desain proyek anda lalu gantilah saluran air dengan menggunakan pipa beton.

Rabu, 20 Januari 2021

Faktor Kualitas Pembentuk Pipa Beton



Ingin membuat produk beton pracetak pipa beton yang baik? Simak tips - tips berikut ini. 

Memproduksi pipa beton tergolong lebih rumit daripada memproduksi produk uditch atau box culvert yang adukannya tinggal dicetak dan didiamkan saja. Lain halnya dengan pipa beton yang menuntut banyak hal agar adukan beton tersebut benar - benar membentuk sebuah pipa beton yang bagus kualitasnya. Baik dari tampilan luarnya maupun bagian dalamnya. Sebelum kita menentukan akan membuat produk pipa beton, sebaiknya kita mengenal dan memahami produk yang akan kita buat, karena investasi pembuatan pipa beton tidaklah murah. Mulai dari batching plant, mesin produksi pipa beton, dan tempat penyimpanan. Apabila anda belum yakin akan memproduksi pipa beton, sebaiknya anda memulai dengan berpartner dengan pabrik yang memproduksi pipa beton sebagai penjual pipa beton. Jika pasar anda sudah terbentuk dengan jelas lantas anda memang sudah mengenal dan memahami produk pipa beton ini, maka jika keuangan anda memadai, memproduksi pipa beton sendiri bisa menjadi sebuah pilihan. 

Adapun faktor-faktor pembentuk kualitas pipa beton dapat dilihat dibawah ini:

1. Pemilihan material pembentuk beton yang berkualitas. 

Adalah sangat crucial untuk menentukan kualitas material yang merupakan adukan beton. Namun bagaimana juga ketelitian dan kepintaran dalam memilah dan memilih material berkualitas yang sesuai dengan penentuan HPP (Harga Pokok Produksi) juga menjadi suatu ketentuan yang tidak boleh dikesampingkan. Jangan sampai memilih kualitas yang terlalu tinggi sampai menjadikan harga jual pipa beton menjadi sangat mahal.

Berikut dibawah ini adalah hal -hal yang mempengaruhi kualitas produk pipa beton:

1. Faktor internal produk (material produk) 

Marilah kita mulai dengan memilih produk semen yang berkualitas. Pada umumnya, semen yang standard dipakai untuk membuat beton adalah semen jenis portland. Kemudian bentuk fisik yang perlu diperhatikan adalah kelembaban semen. Semen yang kering tentunya lebih bagus daripada semen yang memiliki kelembaban yang tinggi, hal ini karena mempengaruhi konsistensi campuran adukan pada agregat kasar dan halus, serta penentuan pencampuran air. Semen yang lembab, berarti memiliki kontaminasi kadar air yang akan mempengaruhi proses pembuatan adukan beton. Sudah barang tentu hasilnya akan mengurangi kekuatan beton karena pada dasarnya fisik semen itu panas dan kering sehingga harus tetap seperti itu sampai semen itu bercampur dengan partikel lainnya. Kemudian, semen yang bagus akan memiliki kepekatan yang rekat dan lengket serta tidak pecah. Mengenai kelengketan yang dimaksud dapat anda lihat dengan kasat mata ketika diaduk. Pasti akan ada perbedaan antara semen yang baik dan yang buruk kualitasnya. Untuk mendapatkan konsistensi kepekatan yang anda inginkan, anda harus mencoba beberapa semen dan melihat reaksinya sendiri ketika bercampur menjadi sebuah adukan. Lalu perlu juga diperhatikan permasalahan waktu kering semen yang merupakan barometer kualitas semen. Semen yang mudah kering akan membuat adukan anda cepat keras dan kemungkinan besar akan menghasilkan keretakan ketika diaplikasikan pada produk.Proses pencampuran adukan harus mencapai waktu standar anda. Ada yang memasang waktu tertentu dengan mengatakan waktu sekian adalah standar waktu semen untung mengering. Akan tetapi, perlu diperhatikan kalau setiap orang memiliki formula dan campuran adukan beton tersendiri yang akan mempengaruhi waktu pengeringan. Belum lagi tempat dan suhu ruang yang turut mempengaruhi proses pengeringannya. Jadi untuk standar waktu pengeringan semen itu menjadi satu hal yang sangat subyektif. Yang jelas, perlu digarisbawahi kalau semen yang berkualitas baik itu tidak cepat kering dan memberikan hasil adukan yang rapat dan pekat. Apabila menurut anda semen yang anda pakai terlalu cepat kering tapi hasil dari adukannya sangat bagus.

Apabila proses waktu keringnya semen tersebut mengganggu proses pembuatan pipa beton anda, maka yang anda perlukan adalah membeli kimia untuk memperlambat waktu pengeringan, bukan mengganti semennya. Terkadang slogan "ada harga ada kualitas" tidak bisa diperlakukan sama kesemua barang. Kalau harga semen yang murah cocok dengan adukan anda, maka tidak perlu untuk berpaling ke yang lain. Sebab penciptaan adukan beton khususnya yang diaplikasikan pada produk beton pracetak adalah subyektif kepada pembuatnya masing-masing. 

Perihal kedua yang harus diperhatikan adalah pasir yang merupakan agregat halus. Pasir memegang peranan terpenting kedua di dalam penciptaan adukan beton. Pada dasarnya pasir yang baik adalah pasir yang bersih dan memiliki ukuran yang kurang lebih sama.Lalu pasir yang seperti apakah yang seharusnya digunakan untuk membuat adukan beton? Dibawah ini adalah penjelasannya:

A. Pasir yang baik memiliki bentuk dan ukuran yang kurang lebihnya sama. Untuk membedakannya kita dapat melihatnya langsung dengan mengambil segenggam pasir lalu melihatnya dengan seksama. Apabila banyak serbuk di dalam pasir dan terlihat terlalu banyak bentuk yang jauh lebih besar dari pasir yang ada di dalam genggaman anda, maka pasir itu sebaiknya tidak anda pakai untuk adukan beton anda karena indikasi itu menunjukkan kalau pasir itu telah bercampur dengan serpihan batu atau batu kecil dan tanah atau lumpur. 

B.Pasir yang bersih dari tanah dapat langsung kita lihat secara kasat mata dengan memasukkan segenggam pasir ke dalam sebuah gelas yang telah diisi air yang bersih lalu dikocok dan dibiarkan selama beberapa menit. Apabila air tersebut keruh dan membentuk lapisan, maka dapat dipastikan kalau pasir itu mengandung tanah dan/lumpur. Maka pasir itu perlu dicuci. 

C.Pasir yang mengandung kotoran organik lainnya tidak dianjurkan untuk dipakai di dalam adukan beton. Mengapa? Untuk alasan yang sama dengan tanah dan lumpur, apabila bersatu organik tersebut dengan semen, maka akan terjadi pengerasan tanah, yang tentu karena sifat semen lebih kuat daripada organik tersebut, maka percampuran organik tersebut dengan semen akan membuat pengerasan terpisah dari adukan beton yang sifatnya akan melemahkan adukan beton. Cara mudah untuk melihat apakah pasir itu mengandung kotoran organik adalah dengan mengambil segenggam pasir, memasukkannya kedalam segelas air yang sudah dicampur dengan soda api, lalu dikocok dan didiamkan selama beberapa menit. Kalau airnya berubah berwarna cokelat, maka pasir itu tidak bisa dipakai karena terdapat kotoran organik di dalamnya. 

D. Pasir tidak boleh mengandung garam karena ia bersifat korosif terhadap besi yang merupakan tulangan pipa beton. Pasir laut sudah pasti mengandung garam maka dari itu pasir yang seperti itu tidak dapat dipakai. Selain pasir laut, ada pasir danau atau sungai air payau yang memang terekspos dengan garam. Untuk itu, ada baiknya anda mengeceknya dengan mengambil sejumput pasir yang anda rasa cukup bersih, kemudian menjilatnya. Jika anda merasakannya asin atau terasa sedikit asin, berarti ada kadar garam di dalamnya. Maka sudah jelas kalau pasir itu tidak dapat dipakai. 

E. Pasir dengan kadar lumpur 8% adalah batas toleransi yang boleh dipakai sebagai agregat halus di dalam adukan beton. Berarti di dalam 100% pasir ada 92% pasir dan 8% kadar lumpur. Apabila melebihi dari toleransi persentase itu, maka pasir sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai sebagai pengisi adukan beton. 

Pada umumnya, pasir apapun baik untuk dipakai sebagai campuran adukan beton selama memenuhi ketentuan dan persyaratan diatas. 

Cara menentukan kualitas agregat kasar tidak berbeda jauh dengan cara penentuan kualitas agregat halus. Pada dasarnya agregat kasar yang merupakan bebatuan kecil yang biasa disebut dengan split dan/atau screening, adalah pecahan batu kecil yang merupakan batu buatan. Batu yang berkualitas terlihat dari kebersihannya dan ketajamannya.

Sama dengan penentuan kualitas pasir, batu yang dipakai di dalam adukan beton haruslah batu yang bersih dari tanah, lumpur ataupun kotoran organik lainnya. Lalu berbeda dengan pasir, batu yang baik haruslah keras dan kuat. Hal ini bisa terlihat dari bentuk pecahannya yang tajam. Jadi apabila anda ingin melakukan pembelian batu, mintalah contoh minimum 1 karung batu untuk dilihat dan dipecahkan. Apabila setelah dipecahkan pecahannya berbentuk tajam, maka dapat dipastikan kalau batu itu memiliki kekuatan yang baik dan tidak lapuk. 

Kemudian, sebelum melakukan pembelian, cobalah untuk mencoba memasukkannya kedalam adukan beton. Jika hasilnya cukup memuaskan, maka batu tersebut dapat anda gunakan selanjutnya untuk produksi pipa beton anda. 

Berikutnya adalah kimia tambahan yang merupakan opsional dalam pembentukan adukan beton. Biasanya yang umum dipakai dan dicampurkan kedalam adukan beton adalah kimia pengering yang berfungsi sebagai agen percepatan pengeringan adukan beton atau sebaliknya untuk memperlambat proses pengeringannya. Selain itu, kimia penguat/pengeras yang berfungsi untuk memadatkan mengeraskan dan memperkuat beton ketika sudah kering. 

Selanjutnya adalah air yang merupakan unsur pengikat material-material. Air menjadi sebuah standar yang terlihat sepele namun sangat berpengaruh terhadap produk yang anda buat. Pastikan anda mengecek kualitas air yang akan anda pakai untuk membuat adukan beton ke laboratorium terpercaya. Pastikan air yang anda pakai itu bersih dan tidak terkontaminasi zat yang akan bereaksi ketika bercampur dengan adukan beton sehingga dapat mempengaruhi kekuatan produk pipa beton anda. 

Terakhir adalah besi yang menjadi rangka tulang pipa beton. Pipa beton bertulang atau reinforced concrete pipe memiliki bermacam-macam struktur konstruksi besi. Istilah umumnya adalah pembesian. Pembesian pipa beton bertulang menjadi rahasia masing-masing produsen pipa beton. Hal ini karena pembesian menjadi kunci penting kekuatan tingkatan kelas pipa beton. Semakin banyak jumlah rangka besi di dalam pembesian, semakin tinggi kuat tekan dan kuat hancur sebuah pipa beton. 

Perlu diperhatikan bahwa besi dengan kualitas yang baik adalah besi ulir dibandingkan dengan besi polos karena tingkat ketahanannya lebih tinggi daripada besi polos.Tentunya harga juga lebih mahal daripada besi polos. Silahkan terlebih dahulu mencoba untuk memakai besi polos. Apabila ia cukup memadai untuk produk anda, maka cukuplah besi ulir menjadi rangka pembesian pipa beton anda.

2. Faktor eksternal produk. (Suhu dan Kelembaban, Waktu, Pembuatan)

Faktor eksternal yang menjadikan produsen pemula terkadang bertanya - tanya akan produknya sendiri perihal kekuatannya. Mengapa dengan material - material yang bagus, produk yang tercetak dengan baik, kekuatan tidak bisa mencapai sesuai dengan yang diinginkan? Perlu diperhatikan suhu / temperatur ruangan dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kinerja kimiawi adukan beton. Apakah kedua hal itu sudah sesuai dengan adukan beton anda, ataukah campuran adukan betonnya harus diperbaiki menyesuaikan dengan suhu dan kelembaban tempat produksi dan penyimpanan? Pertanyaan ini hanya anda yang bisa menjawabnya karena standarisasi suhu dan kelembaban itu harus disesuaikan dengan keadaan tempat produksi dan penyimpanan. Satu hal yang harus selalu diingat yaitu adukan beton itu membutuhkan kelembaban yang sesuai dan suhu yang tidak terlalu tinggi. Seberapa lembab dan seberapa panas yang dibutuhkan produk pipa beton anda, hanya andalah yang mengetahuinya setelah melalui beberapa percobaan tentunya. 

Waktu pengeringan pasca produksi menjadi satu hal yang wajib untuk dilalui. Standar tingkat kematangan usia beton adalah 28hari. Lalu apakah bisa dipercepat? Dengan penyimpanan yang sesuai, pemakaian boiler, dan kimia yang sesuai dengan adukan beton anda, usia pipa beton anda dapat matang sebelum 28hari.

Terakhir yang menjadikan penentuan dari semua itu adalah mekanisme pembuatan yang menentukan seseorang untuk memiliki pengalaman terhadap hal-hal tersebut diatas. Terkadang ada mekanisme tertentu di lapangan yang hanya orang tertentu yang dapat melakukannya dan melakukannya dengan cara yang terbaik. Untuk itu, pastikan anda memiliki tenaga yang kompeten yang berpengalaman di bidangnya dan memiliki kemampuan untuk berimprovisasi.


Selasa, 19 Januari 2021

Faktor Pembentuk Kekuatan Pipa Beton

Beton dan besi adalah material utama dalam pembuatan pipa beton yang menentukan kekuatan pipa beton, tapi ada beberapa faktor lain yang turut berperan dalam pembentukan kekuatan struktur pipa beton. Berikut adalah elemen - elemen penting yang mendukung penciptaan struktur kekuatan kuat tekan dan kuat hancur pada pipa beton. 


1. Material adukan beton yang terdiri atas semen,air, batu kecil/(split,screening), kimia penguat (optional), pasir, kimia pengering (optional).  


A. Semen


Sumber gambar dari https://anekabangunan.com/tips-memilih-semen-berkualitas/


Dalam pembuatan beton, semen merupakan faktor utama yang mendukung pembentukan kekuatan beton karena mayoritas adukan beton terdiri dari semen. Jumlah persentasenya bisa bervariasi, tergantung kepada produsen betonnya. Maka dari itu, kualitas semen sangat perlu dan penting untuk diperhatikan agar bisa menghasilkan kualitas beton dengan mutu yang bagus. Adapun kualitas semen yang bagus nanti bisa dilihat di dalam artikel Faktor Kualitas Pembentuk Produk Beton. 



B. Air menjadi unsur penting di dalam pengikatan material - material pembentuk beton. Adapun air yang disarankan untuk dipakai adalah air yang bersih dan tidak berlumut. 


C. Batu kecil (split,screening).

Sumber gambar dari https://terraconblock.com/jenis-ukuran-dan-fungsi-pada-batu-split/

Sumber gambar dari https://arthopodhomoro.com/mengenal-batu-screening-pada-campuran-beton/


Batu yang bersatu di dalam adukan beton, harus memiliki bentuk yang kecil, tapi tidak terlalu kecil. Adapun gambar di atas adalah split yang memiliki bentuk lebih besar daripada screening. Kegunaan batu berfungsi sebagai indikator penguat adukan di dalam beton. 

Memang terlihat apabila unsur batunya cukup banyak, beton akan lebih kuat. Namun kenyataannya adalah bahwa campuran batu itu relatif dengan adukannya. Jadi apabila terlalu banyak memasukkan batu pun dapat membuat kualitas beton tidak bagus. Untuk itu, banyaknya campuran batu pada adukan beton diserahkan kepada masing-masing produsen. 


D. Pasir.

Sumber gambar dari https://terraconblock.com/jenis-pasir-untuk-bahan-bangunan-dan-manfaatnya/



Pasir merupakan adukan pengisi beton yang mengikat batu dan beton menjadi satu. Apabila unsur ini dihilangkan, maka adukan semen dan batu tidak akan menjadi beton yang kuat. Selain itu ,beton akan memiliki pori dengan berat yang lebih ringan daripada beton yang memiliki pasir. 


E. Kimia Penguat.

Sumber gambar dari https://alitmix.com/mengenal-produk-pengeras-beton/



Kimia penguat biasanya ditambahkan kedalam beton untuk performa maksimal, tapi itu juga tidak menjadikan patokan kekuatannya pasti akan melebihi produk pipa beton yang tidak memakai kimia penguat. 


2. Rangka besi.




Banyaknya tulangan dan lingkaran yang membentuk rangka besi akan semakin membuat produk pipa beton semakin kuat. Salah satu yang membedakan tingkatan kelas pada pipa beton itu terdapat pada rangka besinya. Semakin banyak besinya, akan semakin kuat kuat tekan dan kuat hancurnya. 


3. Suhu penyimpanan.

Suhu pada ruangan penyimpanan pipa beton sangat memegang peran dalam menentukan kekuatan pipa beton. Hal ini tentunya karena reaksi beton terhadap suhu sangatlah peka. Apabila suhunya terlalu panas, maka pipa beton yang terlalu kering akan berkurang tingkat kekuatannya. Penyebabnya adalah waktu kering beton yang tidak bisa terlalu mendadak dipaksakan. Pada produk yang memiliki kualitas buruk, suhu yang terlalu ekstrim dapat membuat keretakan pada produk. Oleh sebab itu, suhu pada penyimpanan pipa beton harus sangat diperhatikan. 


4. Kelembaban. 

Kelembaban pada udara dibutuhkan oleh beton. Karena beton membutuhkan waktu untuk benar-benar kering hingga dapat mencapai tingkat kematangan sempurna. Akan tetapi, suhu panas yang tepat, tetap dibutuhkan oleh beton untuk mendapatkan kekerasan yang sempurna. 


4. Waktu penyimpanan.

Waktu merupakan satu kelemahan dari produk beton yang harus dilewati.Pada umumnya, usia beton 28 hari menjadi satu pakem yang menjadi ketentuan bahwa produk beton itu sudah kuat dan matang. Namun, bukan berarti hal ini menjadi suatu kewajiban. Pada prakteknya, 28hari dapat dipercepat menjadi beberapa hari saja. Pada usia yang hanya beberapa hari saja produk beton sudah mencapai kematangan? Nantikan artikel selanjutnya, "Faktor Kualitas Pembentuk Beton".


Cara Membedakan Tingkatan Kelas Pipa Beton

Kalau sebelumnya kita sudah membahas tentang perbedaan tingkatan kelas pipa beton, sekarang kita akan membahas bagaimana caranya supaya kita bisa mengetahui yang mana pipa beton kelas I dan yang mana pipa beton kelas III. Tampak di bawah ini adalah wujud pipa beton kelas I,II dan III. 



Dapat kita lihat dari gambar di atas kalau seluruh pipa beton tampak sama dan serupa. Bukan hanya sekilas, tapi sekalipun kita perhatikan secara mendetail, tidak akan ada perbedaan secara kasat mata yang dapat dilihat diantara 1 dan yang lainnya. Lalu bagaimana kalau kita membeli pipa beton kelas III tapi yang dikirim ke lokasi adalah kelas II? Apakah kita bisa mengetahuinya secara langsung? Dengan kasat mata tentu tidak akan terlihat. Maka ada beberapa cara yang harus diperhatikan dan dipastikan sebelum memasang pipa beton yang telah dikirim ke lokasi proyek anda. 
Berikut dibawah ini adalah beberapa cara pengecekan untuk mengetahui tingkatan kelas pipa beton: 

1. Tes kuat tekan. 






Kegiatan diatas adalah tes kuat tekan untuk menentukan proof load pipa beton. Nanti akan dapat terlihat kekuatan pipa beton yang sesungguhnya. Hal ini diperlukan karena fakta beton adalah semakin matang dan semakin lama penyimpanan betonnya, maka  akan semakin bertambah  kekuatannya. Akan tetapi, bukan berarti dapat dipastikan kalau pipa beton yang disimpan lama itu pasti akan lebih kuat dari pipa beton dengan penyimpanan yang tidak begitu lama. Hal ini akan dibahas secara terpisah pada artikel faktor pembentuk kekuatan beton. Adapun yang kita bicarakan di atas adalah pipa beton dengan perlakuan yang sama pada rentang waktu dan tingkat kematangan yang berbeda. Kemudian, pada tes kuat tekan pada gambar tersebut akan didapati hasil proof load yang berbeda, tapi satu sama lainnya tidak akan memiliki perbedaan yang signifikan. Meskipun begitu, tes ini tetap harus dilakukan dan sebaiknya disaksikan secara langsung. Dengan begitu, dapat dipahami dan dipastikan bahwa pipa yang dibeli adalah sesuai dengan tingkatan kelas pipa yang dikirim. 

Hasil tes kuat tekan itu dapat langsung terlihat dengan jelas.Tentunya untuk membaca hasil tesnya, diperlukan orang tehnis yang mengerti mesin kuat tekan tersebut. 

2. Hammer test. 


sumber foto dari https://m.tokopedia.com/aweeoklam/sale-concrete-hammer-test-ht-225-alat-uji-beton-ht225-tester-ht-225
 

Alat di atas adalah hammer test yang berfungsi untuk mengetahui mutu beton yang terdapat pada sebuah pipa beton. Harus kita pahami kalau pipa beton yang sudah mencapai tingkat kematangannya, akan memiliki mutu beton yang sama dan yang diatas dari mutu beton yang dipakai untuk membuatnya.Jadi kalau mutu beton K450 yang dipakai untuk memproduksi sebuah pipa beton, setelah mencapai tingkat kematangan usia beton, pipa beton akan memiliki kualitas beton minimum K450. 
Untuk mengetahuinya, hal yang harus kita lakukan adalah menekankan hammer test pada berbagai titik di seluruh badan pipa beton. Nanti akan ditemui berbagai macam kualitas beton yang muncul di setiap titiknya. Misalnya pada titik pertama didapatkan mutu beton k500, lalu di titik kedua k600, kemudian yang berikutnya k450 dan yang terakhir adalah k350.
Apabila muncul k350 pada sebuah titik di badan pipa beton, maka bisa diambil kesimpulan kalau mutu pipa beton itu adalah k350, atau bisa juga hal ini muncul karena adanya eror pada alat hammer test. Untuk itu, agar lebih yakin lagi, cobalah melakukan test pada titik lain sebanyak mungkin. Apabila tidak ditemukan hasil yang sama, maka kemungkinan besar kalau alat tersebut mengalami error. Hammer test dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya dilakukan test pada pipa beton ketika tiba di lokasi. Akan tetapi, kalau pembelanjaan anda tidak banyak dan tidak rutin, sebaiknya test ini dilakukan di pabrik dan disaksikan oleh anda sendiri atau orang anda yang ahli di bidangnya.

3. Trust. 
 
Kepercayaan bukanlah sebuah tes, melainkan sebuah sistem pondasi jual - beli antara pedagang dan pembeli. Hal ini biasa dilakukan dimanapun. Bahkan kedua tes diatas akan dengan mudah dikesampingkan, bahkan ditampikkan. Seolah-olah tes tersebut tidak pernah ada.Trust memang merupakan sebuah poin yang terpenting dalam menjalin kerjasama, tapi berkaitan dengan hal yang tehnis, kedua hasil tes tersebut menjadi sesuatu yang wajib dihadirkan. Kendati tidak perlu disaksikan oleh anda maupun perwakilan anda, hasil tes produk yang anda beli tetap diperlukan dan harus dihadirkan.

Senin, 18 Januari 2021

Perbedaan Tingkatan Kelas Pipa Beton

Pipa Beton memiliki tingkatan kelas yang merepresentasikan kekuatannya masing-masing. Namun masih saja ada oknum yang menyalahgunakan penggunaannya demi keuntungan pribadi semata. Padahal hal tersebut sangat beresiko sekali. Bahkan dapat meresikokan nyawa manusia. Bagaimana tidak?! Kekuatan yang semisalnya hanya bisa menahan 2ton per meternya dikatakan bisa menahan 6ton permeter, sehingga ketika beban tersebut sudah melewati batas toleransi crack, maka pipa akan masuk ke ambang destroy, yakni hancur. Tentunya kalau pipa yang rusak tidak bisa menjalankan fungsinya.Terlebih lagi, longsor adalah hal pertama yang akan terjadi, kemudian disusul oleh kerusakan lainnya. Apabila pipa tersebut ditanam di dalam sebuah gedung, dapatkah terbayang apa yang terjadi pada konstruksi bangunannya? Kalau ada 20 pipa berdiameter 1.5 meter yang tertanam di bawahnya dan semuanya hancur seketika itu. Bukankah nyawa yang menjadi taruhannya? Sekalipun bangunan tidak akan runtuh, tapi dapat dipastikan bagian tertentu pasti akan rusak dan sangat mungkin sekali mengakibatkan korban jiwa. Maka dari itu,  penting dan sangat perlu untuk dipelajari sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian pipa. Berikut adalah contoh penjelasan umum mengenai tingkatan kelas pipa beton berdiameter 1500mm;


1. Kelas I, yang memakai mutu beton minimum K350 rata-rata dapat menahan beban seberat 5ton permeternya dan rusak pada beban seberat  7.5ton per meternya. Non crossing - dalam artian, pipa beton dapat dipakai hanya untuk difungsikan sebagai saluran air yang diatasnya tidak menahan beban. Semisalnya diatasnya ditanam bunga, atau tanaman kecil lainnya. 


2. Kelas II, yang memakai mutu beton K350 rata-rata dapat menahan beban seberat 5.5ton permeternya dan rusak pada beban seberat  8.2ton per meternya. Dapat ditanam dibawah tanah diatas ketinggian tanah 20cm s/d 2.6meter. 


3.Kelas III,yang memakai mutu beton K450 rata-rata dapat menahan beban seberat 8.2ton permeternya dan rusak pada beban seberat  12.4ton per meternya. Dapat ditanam dibawah tanah diatas tinggi tanah 2.8meter s/d 6meter.


Adapun penghitungan penempatan pipa tidak berlaku apabila instalasi pipa beton dilakukan seperti yang terlihat pada gambar yang dibawah ini;



Apabila dilakukan instalasi yang seperti dibawah ini, maka penanaman pipa dapat diperlakukan seperti pada ketentuan diatas.



Kamis, 14 Januari 2021

RUMAH MURAH DARI PIPA BETON

 

Hunian yang padat dan mahal di Hongkong membuat banyak penduduk HongKong tidak bisa mendapatkan tempat tinggal yang standar. Persoalan ini membuat arsitek HongKong, James Law memikirkan sebuah tempat tinggal micro yang dapat ditempatkan dimanapun , dengan harga yang relatif terjangkau. Kalau sebelumnya rumah container dan apartemen nano sudah cukup terkenal di HongKong, kini James Law mengenalkan “Opod “, sebuah apartemen yang dibuat dari Pipa beton berdiameter 2.5m yang dirangkainya menjadi sebuah rumah layak huni seluas 100m2 yang bisa ditempatkan dimana saja. Menurutnya, agak sulit membuat sebuah bangunan di tempat yang sempit di sela – sela bangunan – bangunan yang sudah berdiri,tapi Opod mudah saja diletakkan diantaranya.  Sekalipun terbuat dari pipa beton, James Law beserta timnya menciptkan sebuah rumah yang bukan hanya layak untuk dihuni, tapi murah dengan desain yang bagus. Berikut penampakannya:

 



sumber foto dari http://www.jameslawcybertecture.com/?id=1087&section=projects

Foto diatas adalah foto Opod 1 James Law yang dibangun dari biaya yang relatif murah dengan desain yang menggunakan struktur pipa beton kuat yang berdiameter 2.5m. OPOD seluas 100m2 ini didesain sebagai apartemen mirco-living untuk satu / dua orang yang terdiri atas ruang tamu, ruang masak dan kamar mandi yang sepenuhnya tertutup. Setiap OPod 1 dilengkapi dengan furniture yang memaksimalkan ruangan di dalamnya dan sebuah kunci Smartphone  yang dapat diakses secara online. OPod 1 dapat ditumpuk menjadi bangunan bertingkat rendah dan komunitas modular dalam waktu singkat, serta dapat juga ditempatkan / dipindahkan ke tempat yang  berbeda.

Kalau Opod 1 dibanderol dengan harga $15.000 per 100m2nya, yang sudah sangat amat murah jika dibandingkan dengan hunian di HongKong, Apakah anda tertarik untuk membuat hal yang mirip dengan itu dan ditempatkan di atas tanah anda?