Tampilkan postingan dengan label semen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semen. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Oktober 2017

BAHAN PENYUSUN BETON (PRECAST CONCRETE)

  

  • Semen     
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran dengan air atau larutan garam.
 
  •  Agregat 
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui proses pelapukan dan aberasi yang berlangsung lama. Atau agregat dapat juga diperoleh dengan memecah batuan induk yang lebih besar.
  Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm.
  Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang diizinkan tergantung pada maksud pemakaian.
  

  •  Air dan Bahan Campuran
  Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena itu, air yang dipakai untuk mencampur kadang-kadang mengubah sifat semen. Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak mengandung minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Untuk itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk dipakai sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini dipergunakan untuk pemeriksaan tersebut: Waktu set semen dan kekuatan tekan diukur untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan yang dicampur air yang diuji, hasil pengukurannya dibandingkan. Sedangkan air laut hanya dapat dipakai untuk beton yang tidak mempergunakan baja tulangan karena mengandung garam yang dapat menyebabkan baja berkarat.
  Bahan campuran ditambahkan dengan maksud agar dapat memperbaiki sifat beton yang lemah dan mengeras. Bahan campuran dibagi menjadi dua kelompok: yang pertama ialah bahwa volume yang ditambahkan harus diperhitungkan pada pengadukan beton dan yang ditambahkan tidak perlu diperhitungkan. Yang pertama disebut bahan campuran dan yang kedua disebut zat campuran.
  Ada beberapa macam bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat hidrolik tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai bahan penambah.
  Ada beberapa jenis zat campuran yang digolongkan menurut fungsinya yaitu zat pembawa dan zat untuk pendispersi (zat penghilang air). Zat pembawa dipakai untuk memperbaiki kemampuan pengerjaan dengan mencampur sejumlah optimum udara ke dalam beton. Termasuk ke dalam golongan ini adalah resin vinol. Zat untuk pendispersi dipergunakan untuk mencegah tersetnya partikel dalam semen. Jika zat ini dibubuhkan dalam beton, kecairan beton akan bertambah. Garam kondensat tinggi dari asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan zat pendispersi.


(sumber: http://tosimasipil.blogspot.co.id/2013/07/teknologi-bahan-konstruksi.html )