Senin, 18 Januari 2021

Perbedaan Tingkatan Kelas Pipa Beton

Pipa Beton memiliki tingkatan kelas yang merepresentasikan kekuatannya masing-masing. Namun masih saja ada oknum yang menyalahgunakan penggunaannya demi keuntungan pribadi semata. Padahal hal tersebut sangat beresiko sekali. Bahkan dapat meresikokan nyawa manusia. Bagaimana tidak?! Kekuatan yang semisalnya hanya bisa menahan 2ton per meternya dikatakan bisa menahan 6ton permeter, sehingga ketika beban tersebut sudah melewati batas toleransi crack, maka pipa akan masuk ke ambang destroy, yakni hancur. Tentunya kalau pipa yang rusak tidak bisa menjalankan fungsinya.Terlebih lagi, longsor adalah hal pertama yang akan terjadi, kemudian disusul oleh kerusakan lainnya. Apabila pipa tersebut ditanam di dalam sebuah gedung, dapatkah terbayang apa yang terjadi pada konstruksi bangunannya? Kalau ada 20 pipa berdiameter 1.5 meter yang tertanam di bawahnya dan semuanya hancur seketika itu. Bukankah nyawa yang menjadi taruhannya? Sekalipun bangunan tidak akan runtuh, tapi dapat dipastikan bagian tertentu pasti akan rusak dan sangat mungkin sekali mengakibatkan korban jiwa. Maka dari itu,  penting dan sangat perlu untuk dipelajari sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian pipa. Berikut adalah contoh penjelasan umum mengenai tingkatan kelas pipa beton berdiameter 1500mm;


1. Kelas I, yang memakai mutu beton minimum K350 rata-rata dapat menahan beban seberat 5ton permeternya dan rusak pada beban seberat  7.5ton per meternya. Non crossing - dalam artian, pipa beton dapat dipakai hanya untuk difungsikan sebagai saluran air yang diatasnya tidak menahan beban. Semisalnya diatasnya ditanam bunga, atau tanaman kecil lainnya. 


2. Kelas II, yang memakai mutu beton K350 rata-rata dapat menahan beban seberat 5.5ton permeternya dan rusak pada beban seberat  8.2ton per meternya. Dapat ditanam dibawah tanah diatas ketinggian tanah 20cm s/d 2.6meter. 


3.Kelas III,yang memakai mutu beton K450 rata-rata dapat menahan beban seberat 8.2ton permeternya dan rusak pada beban seberat  12.4ton per meternya. Dapat ditanam dibawah tanah diatas tinggi tanah 2.8meter s/d 6meter.


Adapun penghitungan penempatan pipa tidak berlaku apabila instalasi pipa beton dilakukan seperti yang terlihat pada gambar yang dibawah ini;



Apabila dilakukan instalasi yang seperti dibawah ini, maka penanaman pipa dapat diperlakukan seperti pada ketentuan diatas.



Tidak ada komentar: