Perbedaan Tingkatan Kelas Pipa Beton
Pipa
Beton memiliki tingkatan kelas yang merepresentasikan kekuatannya
masing-masing. Namun masih saja ada oknum yang menyalahgunakan
penggunaannya demi keuntungan pribadi semata. Padahal hal tersebut sangat
beresiko sekali. Bahkan dapat meresikokan nyawa manusia. Bagaimana
tidak?! Kekuatan yang semisalnya hanya bisa menahan 2ton per meternya
dikatakan bisa menahan 6ton permeter, sehingga ketika beban tersebut
sudah melewati batas toleransi crack, maka pipa akan masuk ke ambang
destroy, yakni hancur. Tentunya kalau pipa yang rusak tidak bisa
menjalankan fungsinya.Terlebih lagi, longsor adalah hal pertama yang
akan terjadi, kemudian disusul oleh kerusakan lainnya. Apabila pipa
tersebut ditanam di dalam sebuah gedung, dapatkah terbayang apa yang
terjadi pada konstruksi bangunannya? Kalau ada 20 pipa berdiameter 1.5
meter yang tertanam di bawahnya dan semuanya hancur seketika itu.
Bukankah nyawa yang menjadi taruhannya? Sekalipun bangunan tidak akan
runtuh, tapi dapat dipastikan bagian tertentu pasti akan rusak dan
sangat mungkin sekali mengakibatkan korban jiwa. Maka dari itu, penting
dan sangat perlu untuk dipelajari sebelum memutuskan untuk melakukan
pembelian pipa. Berikut adalah contoh penjelasan umum mengenai tingkatan
kelas pipa beton berdiameter 1500mm;
1.
Kelas I, yang memakai mutu beton minimum K350 rata-rata dapat menahan
beban seberat 5ton permeternya dan rusak pada beban seberat 7.5ton per
meternya. Non crossing - dalam artian, pipa beton dapat dipakai hanya
untuk difungsikan sebagai saluran air yang diatasnya tidak menahan
beban. Semisalnya diatasnya ditanam bunga, atau tanaman kecil lainnya.
2.
Kelas II, yang memakai mutu beton K350 rata-rata dapat menahan beban
seberat 5.5ton permeternya dan rusak pada beban seberat 8.2ton per
meternya. Dapat ditanam dibawah tanah diatas ketinggian tanah 20cm s/d
2.6meter.
3.Kelas
III,yang memakai mutu beton K450 rata-rata dapat menahan beban seberat
8.2ton permeternya dan rusak pada beban seberat 12.4ton per meternya.
Dapat ditanam dibawah tanah diatas tinggi tanah 2.8meter s/d 6meter.
Adapun
penghitungan penempatan pipa tidak berlaku apabila instalasi pipa beton
dilakukan seperti yang terlihat pada gambar yang dibawah ini;
Apabila dilakukan instalasi yang seperti dibawah ini, maka penanaman pipa dapat diperlakukan seperti pada ketentuan diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar