Tampilkan postingan dengan label Box Culvert. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Box Culvert. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Desember 2017

FUNGSI BESI BETON




Sejak tahun 1950 konstruksi konstruksi besi beton mulai digunakan sebagai elemen utama dalam pembangunan gedung tinggi. Karena pengetahuan manusia tentang perilaku beton bertulang yang terbatas, terutama mengenai nonlinearitas material beton itu sendiri, pada awal abad ke-20 kebanyakan gedung tinggi di Amerika menggunakan baja profil sebagai elemen struktur utamanya. Baru pada 1950-an konstruksi beton mulai ikut berperan dalam konstruksi gedung tinggi.
Di Indonesia sendiri, besi beton lebih sering digunakan untuk pembangunan gedung, karena bahan ini lebih mudah didapat sehingga dirasakan lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya. Besi beton atau beton bertulang boleh jadi merupakan bahan konstruksi yang paling penting karena digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur baik besar maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dinding pebahan tanah, terowongan, jembatan yang melintasi lembah (viaduct), drainase, fasilitas irigasi, tangki dan sebagainya.
Khusus untuk bangunan gedung bertingkat tinggi, besi beton digunakan untuk struktur kolom, balok, dinding, plat, besi poer dan sloof. Sukses beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang universal karena banyaknya kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut antara lain :
  1. Memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan kebanyakan bahan lain.
  2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan memiliki struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intesitas rata-rata, batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa mengalami keruntuhan.
  3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
  4. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
  5. Dibandingkan dengan bahan lain, memiliki usia layan yang sangat panjang. Dalam kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat digunakan sampai kapanpun tanpa kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kekuatannya tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama semakin bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan semen.
  6. Merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam itu.
  7. Dapat dirakit menjadi bentuk yang sangat beragam mulai dari plat, balok dan kolom yang sederhana sampai menjadi atap kubah dan cangkang besar.
  8. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.

Rabu, 20 Desember 2017

Jenis Ukuran dan Fungsi Batu Split



Batu split adalah salah satu jenis batu matreal bangunan yang diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil. Batu Split juga sering disebut dengan nama batu belah, karena disesuaikan dengan proses mendapatkannya yaitu dengan cara membelah batu.

Secara umum fungsi utama batu split adalan sebagai bahan campuran utama untuk pembuatan beton cor. Selaian batu split, bahan pembuatan beton cor adalah pasir dan semen. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan mencampur batu split, pasir dan semen dengan menggunakan media air. Setelah tercampur maka adonan ini dicetak sesuai dengan peruntukannya. Namun demikian setelah melihat jenis ukuran batu split, ternyata fungsinya tidak hanya sebagai bahan campuran beton cor saja tetapi juga berfungsi untuk keperluan yang lain.

Untuk mendapatkan batu split, bongkahan batu yang diperoleh dari hasil penambangan akan dibelah dengan mensin penghancur (crusher machine). Bongkahan batu yang dihancurkan tersebut akan menghasilkan batu split berbagai macam ukuran. Batu yang sudah dihancurkan (crushed) tersebut kemudian akan dikelompokkan dan disortir berdasarkan ukurannya.

Berikut kami sampaikan jenis ukuran Batu split dan fungsinya. Jenis-jenis ukuran batu split yang umum diperjualbelikan di pasaran :
1.     Batu Split Ukuran 0 - 5 mm (mili meter). Jenis ini sering disebut juga dengan istilah Abu Batu. Ukuran ini merupakan jenis ukuran yang paling lembut, ukuran partikelnya menyerupai pasir lembut. Batu split jenis ukuran ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan atau dapat digunakan sebagai pengganti pasir. Material batu split ukuran ini merupakan bahan utama untuk pembuatan gorong-gorong dan batako press.
2.     Batu Split Ukuran 5 - 10 mm (mili meter) atau disebut juga dengan batu split ukuran 3/8 cm (centi meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan kelas 1. Batu split jenis ukuran ini akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant atau secara umum disebut dengan aspal hot mixed.
3.     Batu Split Ukuran 10 - 20 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan  pengecoran segala macam konstruksi, mulai dari konstuksi ringan sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan yang menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini antara lain Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan dan sebagainya.
4.     Batu Split Ukuran 20 - 30 mm (mili meter). Material batu split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran lantai dan pengecoran atau pembetonan horizontal yang lain.
5.     Batu Split Ukuran 30 - 50 mm (mili meter). Material batu split jenis ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup atau pemberat pipa didasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain-lain.
6.     Batu Split Jenis Agregat A. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat A ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat A ini pada umumnya digunakan sebagai bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding dan campuran bahan beton cor.
7.     Batu Split Jenis Agregat B. Matreal batu split ini termasuk dalam jenis sirtu. Batu split jenis Agregat B ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split ukuran 10-20 mm, batu split ukuran 20-30 mm dan batu split ukuran 30-50 mm. Bahan Tanah merupakan pembeda komposisi dengan batu split jenis Agregat A. Pencampuran bahan ini tidak ada pedoman komposisi yang pasti atau baku dari masing-masing bahan. Komposisi disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Batu split jenis Agregat B ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan dengan tujuan untuk meratakan dan mengikat lapisan batu split yang digelar pada lapisan di atasnya.
8.     Batu Split Jenis Agregat C. Campuran matreal batu split ini sering disebut batu asalan. Batu split jenis Agregat C ini merupakan campuran antara beberapa jenis ukuran baru split. Bahan campurannya terdiri dari tanah, abu batu, pasir, batu split apa saja dan dengan komposisi yang tidak beraturan. Batu split jenis Agregat C ini pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan untuk pengurukan lahan, reklamasi dan lain-lain.
9.     Batu Gajah. Batu jenis inisering disebut dengan boulder elephant stone. Batu gajah merupakan salah satu jenis batu split yang mempunyai ikuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu split yang lain. Batu gajah berfungsi untuk menimbun lahan atau lokasi yang berdekatan dengan pantai. Batu gajah ini biasanya digunakan untuk membuat bahan beton pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil atau yang paling umum digunakan untuk bahan pondasi bangunan.

(sumber : http://www.indonesiacoalbarge.com/berita-165-.html#.WjxgsjesPIU)

CARA MENENTUKAN PASIR YANG BAIK UNTUK BANGUNAN



Pasir yang baik adalah pasir yang memiliki kualitas yang maksimal tanpa Campuran.Pasir yang memiliki kualitas bagus biasa nya harga nya tinggi dan dikarenakan susah nya mendapat jenis pasir tersebut.Namun,Apapun jenis pasir tersebut,Cara termudah dalam memeriksa pasir yang baik dari segi kualitasnya adalah dengan melihat pasir tersebut tidak ada Campuran seperti Debu pasir atau biasa disebut dengan Ampas Pasir.
Bagaimana Cara nya Kita bisa tahu pasir tidak ada campuran dengan Ampas pasir? Cobalah lakukan cara berikut ini,
1.   Ambilah sekepal pasir 
2.   Lalu ambil air segayung
3.   Masukkan pasir dengan dikepal tadi kedalam gayung berisi air tersebut, kemudian perhatikan.

Jika,pasir tersebut cepat terurai cepat oleh air maka dipastikan pasir tersebut memiliki kualitas campuran ampas pasir. Namun jika pasir tersebut tidak terurai cepat maka pasir tersebut memiliki kualitas yang baik. Atau masih bingung cara bedainnya??

Cara kedua adalah dengan mengayak pasir.
Pasir yang baik tentunya akan tetap memiliki pengotor, namun dalam jumlah sedikit, yangmana dapat diketahui dengan pengayakan manual, Kuncinya semakin banyak batu yang tertahan diayakan, menunjukan kualitas pasir yang buruk akibat ukurannya besar menunjukan pasir tersebut langsung diambil tanpa dilakukannya proses yangjuga menyimpulkan lebih banyak pengotornya karena ya tadi, langsung diambil tanpa dilakukan penyaringan / pemilahan!. Pengotor dalam hal ini berupa patahan kayu, lempung, tanaman yang membusuk (jika pasir diambil dari kali, namun untuk pasir yang diambil dari gunung / bukit biasanya cukup dilakukan pemecahan & pengayakan sudah cukup menghasilkan pasir yang baik untuk bangunan.

(sumber : http://kokohrumahku.blogspot.co.id/2016/01/kenali-jenis-pasir-kegunaannya-yang.html)